KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas rahmat dan petunjuk-Nya saya
dapat menyelesaikan penulisan berupa makalah yang berjudul " Penjajahan1
Jepang di Indonesia".
Sumber dari makalah ini berupa buku-buku
sejarah yang ditambah dengan informasi yang didapat dari hasil browsing di
internet referensi buku dan sumber, sumber lainnya.Diantara sumber-sumber
tersebut kami susun, semua informasi dan
fakta yang sesuai dengan makalah ini, sehingga menurut kami data-data di dalam
makalah ini sudah cukup akurat.
Dalam penulisan makalah ini pastilah
ada banyak kendala yang saya temui namun saya berhasil menghadapinya dan
menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Akhir kata jika ada sesuatu pada
khususnya kata-kata yang tidak berkenan pada hati pembaca mohon dimaklumi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar
Belakang
Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai
pada tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945seiring
dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh
Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda
diduduki oleh Nazi Jerman.
Hindia-Belanda mengumumkan keadaan siaga dan di Juli mengalihkan ekspor untuk
Jepang ke Amerika Serikat dan Inggris. Negosiasi
dengan Jepang yang bertujuan untuk mengamankan persediaan bahan bakar pesawat
gagal di Juni 1941, dan Jepang memulai penaklukan Asia
Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di bulan yang sama, faksi dari Sumatramenerima
bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan
Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942.
Pada Juli 1942, Soekarno menerima
tawaran Jepang untuk mengadakan kampanye publik dan membentuk pemerintahan yang
juga dapat memberikan jawaban terhadap kebutuhan militer Jepang. Soekarno, Mohammad Hatta, dan para Kyai didekorasi oleh Kaisar Jepang pada
tahun 1943. Tetapi, pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat
bervariasi, tergantung di mana seseorang hidup dan status sosial orang
tersebut. Bagi yang tinggal di daerah yang dianggap penting dalam peperangan,
mereka mengalami siksaan,
terlibat perbudakan seks, penahanan
sembarang dan hukuman mati, dan kejahatan perang lainnya.
Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda merupakan target sasaran dalam
penguasaan Jepang. Jepang membentuk persiapan kemerdekaan yaitu BPUPKI (Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau 独立準備調査会 (Dokuritsu
junbi chōsa-kai?) dalam
bahasa Jepang. Badan ini bertugas membentuk persiapan-persiapan pra-kemerdekaan
dan membuat dasar negara dan digantikan oleh PPKI yang bertugas menyiapkan
kemerdekaan.
2.Maksud Dan
Tujuan
Adapun tujuan Penyusunan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas dalam mata pelajaran Sejarah,selain itu juga
memberikan suatu informasi sehubungan dengan Penjajahan Jepang di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pendudukan Jepang di Indonesia
Dalam
catatan sejarah, pada tahun 1868, Jepang mulai tumbuh dan berkembang menjadi
negara modern. Hal itu terjadi tepatnya setelah Restorasi
Meiji. Pada tahun 1867, Pangeran Matsuhito dinobatkan
sebagai kaisar Jepang dan bergelar Meiji Tenno (1867-1912). Kaisar Meiji
merupakan motor penggerak pembaruan negara Jepang dalam segala bidang.
Pembaruan itu berhasil dengan sangat menakjubkan. Dalam melaksanakan
pembaruan-pembaruan, agar setara dengan Negara-negara barat pemerintahan Meiji
memerlukan pengetahuan teknik Barat dengan melaksanakan kebijakan-kebijakan
sebagai berikut :
·
Banyak
ahli-ahli Barat didatangkan ke Jepang dengan gaji besar. Teknologi yang diserap
disesuaikan dengan kondisi atau keperluan bangsa Jepang.
·
Meletakkan
dasar-dasar untuk pembangunan perindustrian modern.
·
Pemerintah
dimodernisasi dengan mengambil model Barat abad ke-19. Kementrian kementerian
dibentuk, misalnya: kementerian keuangan, kementerian angkatan darat,
kementerian angkatan laut, dan kementerian pendidikan umum.
·
Sistem
peradilan dan hukum yang modern mengikuti model Perancis dan Jerman.
·
Jepang
menciptakan sistem perbankan, jaringan telegraf dan jalan kereta api mulai
dibangun.
Dalam waktu
kira-kira 10 tahun setelah restorasi, proses pembaruan di Jepang telah berjalan
dengan pesat. Kesuksesan khususnya dalam bidang industri inilah yang mendorong
Jepang menjadi negara imperialis, karena tuntutan mendasar untuk memenuhi
kebutuhan akan bahan mentah dan pemasaran hasil industrinya. Faktor lain yang
ikut mendorong Jepang menjalankan politik imperialisme adalah: Ajaran Hokho-Ichiu dalam Shintoisme yang mengajarkan
tentang kesatuan keluarga umat manusia. ( ini alasan idiil )
Sebagai bangsa yang telah maju, Jepang mempunyai kewajiban untuk mempersatukan
dan memajukan bangsabangsa di dunia.
B. Kedatangan Jepang di Indonesia
Pada tanggal 8 Maret 1942, Jenderal Tjarda van
Starkenborgh Stachouwer (Gubernur Jenderal Belanda), Letnan Jenderal Ter
Poorten (Panglima tentara Hindia Belanda), serta pejabat tinggi militer dan
seorang penerjemah pergi ke Kalijati. Dari pihak Jepang hadir Letnan Jenderal
Imamura. Dalam pertemuan itu, Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
Dengan demikian, secara resmi masa penjajahan Belanda di Indonesia berakhir.
Jepang berkuasa di Indonesia. Bukan kemerdekaan dan kesejahteraan yang didapat
bangsa Indonesia. Situasi penjajahan tidak berubah. Hanya kini yang menjajah
Indonesia adalah Jepang.
C. Tujuan utama pendudukan Jepang atas
Indonesia adalah:
·
Menjadikan
Indonesia sebagai daerah penghasil dan penyuplai bahan mentah dan bahan baker
bagi kepentingan industri Jepang.
·
Menjadikan
Indonesia sebagai tempat pemasaran hasil industri Jepang. Indonesia dijadikan
tempat pemasaran hasil industri Jepang karena jumlah penduduk Indonesia sangat
banyak.
·
Menjadikan
Indonesia sebagai tempat untuk mendapatkan tenaga buruh yang banyak dengan upah
yang relatif murah.
Dengan tujuan tersebut maka Jepang harus mampu membungkus tujuan yang
jelas-jelas merugikan bangsa Indonesia dengan berbagai propaganda agar diterima
oleh bangsa Indonesia. Propaganda Jepang yang cukup menarik simpati rakyat
Indonesia adalah sebagai berikut :
·
Jepang
adalah “saudara tua” bagi bangsabangsa di Asia dan berjanji membebaskan Asia
dari penindasan bangsa Barat.
·
Jepang
memperkenalkan semboyan “Gerakan Tiga A”: Jepang Pemimpin Asia, Jepang
Pelindung Asia, dan Jepang Cahaya Asia.
·
Jepang
menjanjikan kemudahan bagi bangsa Indonesia, seperti janji menunaikan ibadah
haji, menjual barang dengan harga murah.
·
Jepang
memperkenankan pengibaran bendera merah putih bersama bendera Jepang Hinomaru.
·
Rakyat
Indonesia boleh menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama lagu kebangsaan
Jepang “Kimigayo”.
Pada zaman Jepang Indonesia diperintah oleh tiga pemerintahan militer.
Struktur pemerintahan militer Jepang itu adalah sebagai berikut.
·
Pemerintahan
militer Angkatan Darat (Tentara Keduapuluh lima) untuk Sumatera dengan pusatnya
di Bukittinggi.
·
Pemerintahan
militer Angkatan Darat (Tentara Keenambelas) untuk Jawa-Madura dengan pusatnya
di Jakarta.
·
Pemerintahan
militer Angkatan Laut (Armada Selatan Kedua) untuk daerah Sulawesi, Kalimantan,
dan Maluku dengan pusatnya di Makasar.
D.
Kebijakan pemerintah Jepang di Indonesia
1.
Sistem Pemerintahan
Jepang di
Indonesia menegakkan pemerintahan militer yang diperintah oleh Angkatan Darat
dan Angkatan Laut.
2.
Mendirikan beberapa organisasi dan perkumpulan.
Organisasi
dan perkumpulan yang didirikan pemerintah Jepang di antaranya adalah : Gerakan
Tiga A, Putera, Jawa Hokokai, MIAI dan Masyumi.
·
Gerakan Tiga A Gerakan
Tiga A didirikan pada bulan April 1942. Kantor propaganda Jepang mendirikan
Gerakan ini dengan semboyannya: Nippon Pemimpin Asia, Nippon Pelindung Asia,
dan Nippon Cahaya Asia.
·
Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
dibentuk untuk mengganti Gerakan Tiga A. Gerakan yang didirikan pada tanggal 1
Maret 1943 ini dipimpin oleh empat serangkai, yakni ( Soekarno, Mohammad Hatta, K.H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar
Dewantara.) Bagi Jepang, Putera dibentuk dengan tujuan untuk
memusatkan seluruh kekuatan masyarakat demi membantu usaha Jepang.
·
Jawa Hokokai Pada tahun 1944, Panglima
Tentara Jepang di Jawa menyatakan berdirinya Jawa Hokokai (Gerakan Kebaktian
Jawa). Organisasi ini dibentuk karena semakin menghebatnya perang di Asia dan
Pasifik. Kebaktian itu memiliki tiga dasar, yaitu: mengorbankan diri,
mempertebal persaudaraan, dan melaksanakan tugas untuk Jepang.
·
MIAI adalah singkatan dari Majelis
Islam A’la Indonesia. MIAI secara resmi didirikan pada tahun 1937 di Surabaya.
Pemimpin MIAI pertama adalah K.H. Mas Mansyur dan Wondoamiseno.
3.
Pengerahan pemuda
Jepang
menyadari perlunya bantuan penduduk setempat dalam rangka mempertahankan
kedudukannya di kawasan Asia. Pada bulan April 1943, pemerintah militer Jepang
secara intensif mulai mengorganisir barisan pemuda. Barisan pemuda ini berciri
semi militer maupun militer. Tujuan Jepang adalah untuk mendidik dan melatih
para pemuda agar mampu mempertahankan tanah air Indonesia dari serangan pasukan
Sekutu. Berbagai barisan pemuda yang berbentuk semi militer, antara lain
Seinendan, Fujinkai, dan Keibodan.
· Seinendan
: adalah organisasi barisan pemuda yang dibentuk tanggal 9 Maret 1943.
Tujuannya adalah mendidik dan melatih para pemuda agar dapat mempertahankan
tanah airnya dengan kekuatan sendiri.
· Fujinkai
: Organisasi ini menghimpun kaum wanita untuk diberi latihan-latihan
militer.
· Keibodan adalah
organisasi barisan pembantu polisi.
·
Organisasi
militer bentukan Jepang, yang termasuk ke dalam organisasi militer bentukan
Jepang adalah Heiho dan Peta.
· Heiho adalah
organisasi prajurit pembantu Jepang. Heiho dibentuk pada bulan April 1943.
Organisasi ini memberi kesempatan kepada pemuda Indonesia untuk menjadi
prajurit Jepang (baik angkatan darat maupun angkatan laut).
· PETA (Pembela
Tanah Air) didirikan pada tanggal 3 Oktober 1945. Pembentukan PETA ini juga
sesuai dengan tuntutan perang yang semakin mendesak.
4.
Pengerahan tenaga kerja
Jepang juga
membutuhkan bantuan tenaga untuk membangun saranapendukung perang, antara lain
kubu pertahanan, jalan raya, rel kereta api, jembatan, dan lapangan udara. Oleh
karena itu, Jepang membutuhkan banyak tenaga kerja. Pengerahan tenaga kerja itu
disebut romusha.
5.
Eksploitasi sumber kekayaan
yang
dilakukan pemerintah pendudukan Jepang adalah:
·
menyita
perkebunan-perkebunan milik Belanda dan berbagai fasilitas vital lainnya,
seperti perusahaan listrik, telekomunikasi, transportasi, dan lain-lain.
·
rakyat
dipaksa untuk bekerja di perkebunan yang memberikan hasil bumi menguntungkan
demi membiayai perang.
·
Rakyat juga
diwajibkan menyetor padi, jagung, dan ternak dalam jumlah besar, demi memenuhi
kebutuhan logistik di medan perang
·
Menanam
pohon jarak untuk diambil minyaknya dan diproduksi sebagai pelumas mesin-mesin
perang.
Jenderal Hideki Tojo menggantikan Konoe Fumimaro sebagai
Perdana Menteri Jepang. Sebenarnya, sampai akhir tahun 1940, pimpinan militer
Jepang tidak menghendaki melawan beberapa negara sekaligus, namun sejak
pertengahan tahun 1941 mereka melihat, bahwa Amerika Serikat, Inggris dan
Belanda harus dihadapi sekaligus, apabila mereka ingin menguasai sumber daya
alam di Asia Tenggara. Apalagi setelah Amerika melancarkan embargo minyak bumi, yang sangat mereka butuhkan, baik
untuk industri di Jepang, maupun untuk keperluan perang.
Admiral Isoroku Yamamoto, Panglima Angkatan Laut
Jepang, mengembangkan strategi perang yang sangat berani, yaitu mengerahkan
seluruh kekuatan armadanya untuk dua operasi besar. Seluruh potensi Angkatan
Laut Jepang mencakup 6 kapal induk (pengangkut pesawat tempur), 10 kapal
perang, 18 kapal penjelajah berat, 20 kapal penjelajah ringan, 4 kapal
pengangkut perlengkapan, 112 kapal perusak, 65 kapal selam serta 2.274 pesawat
tempur. Kekuatan pertama, yaitu 6 kapal induk, 2 kapal perang, 11 kapal perusak
serta lebih dari 1.400 pesawat tempur, tanggal 7 Desember 1941, akan menyerang
secara mendadak basis Armada Pasifik Amerika Serikat di Pearl Harbor di kepulauan Hawaii. Sedangkan kekuatan kedua, sisa kekuatan Angkatan
Laut yang mereka miliki, mendukung Angkatan Darat dalam Operasi Selatan, yaitu
penyerangan atas Filipina dan Malaya/Singapura, yang akan dilanjutkan ke Jawa. Kekuatan yang dikerahkan ke Asia Tenggara adalah 11
Divisi Infantri yang didukung oleh 7 resimen tank serta 795 pesawat tempur.
Seluruh operasi direncanakan selesai dalam 150 hari. Admiral Chuichi Nagumo
memimpin armada yang ditugaskan menyerang Pearl Harbor.
Hari minggu pagi tanggal 7 Desember 1941, 360
pesawat terbang yang terdiri dari pembom pembawa torpedo serta sejumlah pesawat
tempur diberangkatkan dalam dua gelombang. Pengeboman Pearl Harbor ini
berhasil menenggelamkan dua kapal perang besar serta merusak 6 kapal perang
lain. Selain itu pemboman Jepang tesebut juga menghancurkan 180 pesawat tempur
Amerika. Lebih dari 2.330 serdadu Amerika tewas dan lebih dari 1.140 lainnya
luka-luka. Namun tiga kapal induk Amerika selamat, karena pada saat itu tidak berada
di Pearl Harbor. Tanggal 8 Desember 1941, Kongres
Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang.
Perang Pasifik ini berpengaruh besar terhadap
gerakan kemerdekaan negara-negara di Asia Timur, termasuk Indonesia. Tujuan
Jepang menyerang dan menduduki Hindia-Belanda adalah untuk menguasai sumber-sumber
alam, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi perang Jepang serta
mendukung industrinya. Jawa dirancang sebagai pusat penyediaan bagi seluruh
operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sebagai sumber minyak utama.
* Perlawanan rakyat
* 7 September 1944, Janji Koiso
akibat adanya penyerangan oleh sekutu
dengan membom atom di pusat kota industri milik jepang yg mengakibatkan
kedudukan jepan yang semakin terdesak di seluruh front mulai menurunkan moral
pasukan jepang akibatnya muncul krisis ekonomi dan politik di dalm negeri
jepang sendiri. jenderal hideki tojo, MELETAKAN JABATANNYA SEBAGAI
PERDANA MENTRI PADA TANGGAL 17 JULI 1994 DAN KEMUDIAN DI GANTIKAN OLEH jenderal
kunaiki koiso, dalam situasi seperti ini jenderal kunaiki koiso mempunyai tugas
besar dalam memulihkan kewibawaan jepang di mata seluruh bangsa di dunia
khususnya di mata bangsa asia.
karna hal tersebut perdana mentri
koiso pada tgl 7 septmber 1944 mengeluarkan pernyataan bahwa “indonesia akan
memperoleh kemerdekaan di kemudian hari” dan pernyataan tersebut tekenal dengan
nama janji koiso.
adapun
tujuan janji koiso tersebut adalah agar rakyat indonesia tidak melakuakan
perlawanaan terhadap jepang dan hal itu d nyatakan di depan sidang teikoku
ginkai(parlemen jepang).
* Persiapan Indonesia merdeka:
1. Jend. Kumakici Harada
membentuk BPUPKI atau Dokuritsu Junbi Coosakai
Ketua: Dr.
Rajiman Widyodiningrat
2. BPUPKI bertugas menyusun dasar
negara dan UUD
Sidang I, 1 Juni
1945.
- Ir. Soekarno,
Moh. Yamin, dan Supomo tampil
mengajukan gagasan.
- Ir.
Soekarni-->pidato mengenai 5 asas negara [Pancasila]
3. 10 Juli 1945
Panitia Kecil
BPUPKI berhasil merumuskan dasar negara dan
membahas perumusan UUD
4. 11 Juli 1945
Panitia perancang
UUD sepakat menjadikan PIagam Jakarta sebagai
Pembukaan UUD
5. Tanggal 14 Juli 1945, Panitia
Kecil BPUPKI, dipimpin Supomo melaporkan
hasil Panitia Perancang UUD yang terdiri dari
pernyataan kemerdekaan,
pembukaan UUD, dan batang
tubuh.
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Beberapa negara pernah menjajah Indonesia sangat lama hingga berabad-abad,
Namun ada
juga yang hanya menjajah selama beberapa tahun. Pemerintah penjajah kadang juga
berjasa dalam pembangunan beberapa fasilitas umum seperti jalan, jembatan,
perkebunan, rel kereta api, saluran irigrasi, dan beberapa fasilitas lain.
Namun penjajahan tetap saja harus dihentikan karena menimbulkan penderitaan
bagi negara yang dijajah, namun di lain pihak negara yang menjajah akan semakin
makmur.
2.Saran
Dalam makalah ini, penulis berharap
supaya kita sebagai bangsa Indonesia dapat memehami peristiwa sejarah mengenai
Penjajahan Jepang di Indonesia. Selain itu agar kita tetap menjaga dan
melestarikan sumber kekayaan alam seperti rempah-rembah dan yang lainya,
yang mana dahulu bangsa Jepang memonopilinya
0 komentar:
Post a Comment