Berikut 5 Tips Presentasi Dengan Powerpoint Supaya Tidak Membuat Ngantuk
1. Personal dan Otentik
Sebenarnya tips pertama ini inti dari semua tips Power Point selanjutnya. Upayakan lebih personal dan jadilah diri anda sendiri ketika berbicara di depan audience anda. Maksudnya bagaimana?
Agak sulit memang untuk melepaskan diri dari pola presentasi yang sudah biasa kita tahu. Terlihat begitu ‘aman’ buat kita untuk sekedar meniru yang sudah dilakukan orang lain. Terlebih ketika melakukan presentasi bisnis. Agak riskan mencoba metode presentasi yang baru yang belum teruji akan berhasil atau malah membuat anda terlihat seperti badut yang tahu bayarannya akan kurang.
Banyak tips melakukan presentasi bisnis itu menekankan pada pentingnya bersikap formal, dengan pidato yang santun, mulus, dan sempurna karena telah dipersiapkan dan dihafalkan luar kepala. Jika anda lakukan itu, anda akan segera terlihat sebagai seorang sales. Tidak ada yang suka ditawari barang.
Bayangkan. Dari pada anda bersikap formal sepanjang presentasi, anda lakukan yang seperti ini: Anda berjalan pelan dan pasti ke arah podium dari tempat duduk anda dengan tangan disaku celana, berpaling pada penonton dan tersenyum lebar, lalu bertanya apa kabar mereka. Daripada anda berpidato, presentasi yang akan diingat adalah yang terasa sebagai percakapan daripada pidato yang hanya searah.
Anda mungkin akan membawa audience ke dalam hutan ketidakpastian yang membuat keraguan menyeruak dengan cepat dan menyergap semua orang dalam ketidaktahuan, tapi audience anda butuh merasa anda bersama mereka dalam perjalanan itu. Berikan joke-joke segar. Ceritakan sedikit tentang hari anda. Lakukan sesuatu yang membuat mereka merasa mengenal anda. Dan setelahnya, anda akan dengan mudah membawa mereka ke dalam slideshow.
Slide pertama seharusnya membantu audience anda merasa semakin terkait dengan anda sebagai pribadi. Segera hubungkan mereka dengan topik presentasi anda. Caranya? Anda bisa gunakan kutipan kata-kata terkenal dari tokoh yang juga dikenal audience anda. Biasanya kutipan akan segera membawa orang untuk menyiapkan otak mereka dengan ide tertentu. Kutipan akan membuat mereka mulai membuka pikiran mereka dan berpikir pada level yang lebih tinggi. Slide pertama ini hendaknya juga bisa menunjukkan anda hendak bicara tentang apa. Tapi sebatas clue saja. Hanya clue.
2. Bertanyalah
Pengalaman yang anda ingin audience anda dapatkan adalah bahwa anda bersama dengan mereka menyelami topik. Akan ada masalah untuk dipecahkan dan pertanyaan untuk dijawab. Jika anda membuat garis besar pertanyaan itu dan menyampaikannya pada awal presentasi, ini akan membuat audience anda siap dan setidaknya ingin tahu dengan jawaban dan pemecahan itu. Ini juga akan menjadi pembatas apa yang akan dibicarkan kemudian.
Mengapa pertanyaan itu menarik? Karena semua orang pada dasarnya menyukai misteri, dan semua orang ingin menjadi pemecah sandi. Jadi, buatlah pertanyaan, biarkan mereka membuat jawabannya, lalu anda tinggal menggiring mereka ke pada jawaban yang anda inginkan.
3. Gunakan Diagram sebanyak mungkin
Percaya tidak kalau orang lebih suka tidak ketemu pasangannya ketimbang harus duduk dan diberi presentasi Powerpoint yang membosankan? Ini beneran. Dan alasannya adalah karena terlalu banyak teks yang harus dibaca.
Presentasi yang baik itu harusnya berisi materi yang tertuang dengan baik, detail, dalam bentuk diagram dan gambar. Bukan kalimat. Coba kurangi teks, dan tambahkan gambar dalam presentasi anda.
Semua orang suka dihibur. Mereka senang melihat gambar yang menarik dan juga diagram ketika seseorang menjelaskan apa yang mereka lihat. Rasanya akan seperti ketika anda ikut tour di kebun binatang. Anda mungkin awalnya merasa tidak tahu apa-apa tentang apa yang sedang anda lihat, tapi kemudian pelan-pelan anda mulai paham, dan diakhir presentasi, audience akan merasa mereka menjadi ahli tentang topik yang anda bawakan. Setidaknya, anda tidak harus bersusah-sudah bicara selama 5 menit tanpa henti karena audience anda punya sesuatu yang layak untuk diamati.
4. Gunakan data yang informatif
Salah satu lain untuk menjaga antusiasme audience adalah dengan menyuguhi mereka sesuatu yang memang luar biasa. Misalnya data yang nilainya memang dramatis. Anda memang bisa saja mengulasnya data tersebut menjadi kata-kata dalam bentuk paragraf, tapi ketika anda bisa menyajikannya dalam bentuk grafik yang dengan mudah bisa dibaca tepat dihadapan mereka? Dengan segera anda akan mendengar komentar seperti “wow” atau “ini beneran?”.
Dan ketika anda mendengar itu, artinya anda sudah menang satu poin. Tapi juga jangan banyak-banyak ya… Jika berlebihan itu akan sama membosankannya dengan teks yang panjang.
5. Gunakan gambar atau foto seoptimal mungkin
Sama seperti diagram dan grafik, foto juga bisa digunakan sebagai stimulan untuk menjaga ketertarikan audience. Foto juga bisa digunakan untuk menyajikan data yang rumit dan kompleks menjadi terlihat sederhana, jelas, dan mudah dipahami.
Kenyataannya, anda bisa saja membuat presentasi Powerpoint hanya dengan memilih gambar tertentu, membuatnya memenuhi layar, tambahkan sedikit teks yang relevan dengan gambar dan apa yang hendak anda sampaikan, dan selesai. Audience anda akan lebih mudah mengingat presentasi anda dibanding jika anda hanya berbicara atau memaksa mereka membaca teks di layar sambil memaksa juga untuk mendengarkan anda membaca teks itu.
Tambahan…
Jangan gunakan video
Jika anda tergoda untuk memakai video di salah satu bagian presentasi anda, apapun alasannya, sebaiknya jangan. Kenapa? Video itu akan membuat ritme presentasi anda kacau. Dan mengubah posisi anda dari seorang ‘pembicara’ menjadi tidak lebih dari sekedar seorang ‘narator’ atau lebih buruk lagi ‘translator’. Dan, selalu ada jeda sebelum video itu lancar diputar. Anda mencari dulu di folder-folder berlapis, dan ketika file videonya anda klik dua kali, akan selalu ada jeda beberapa detik sebelum player anda memutarnya. Ini membuat semua menjadi tidak nyaman.
Kesimpulan
Intinya sih cuman satu, pakai sesedikit mungkin teks. Jangan emnulis kalimat yang panjang-panjang. Tidak ada yang mau membaca.
Jika anda cukup menguasai materi, begitu anda melihat garis besarnya, anda cukup mengambil nafas sebentar, dan memulai percakapan anda dengan audience.
sc: www.dee-nesia.com
1. Personal dan Otentik
Sebenarnya tips pertama ini inti dari semua tips Power Point selanjutnya. Upayakan lebih personal dan jadilah diri anda sendiri ketika berbicara di depan audience anda. Maksudnya bagaimana?
Agak sulit memang untuk melepaskan diri dari pola presentasi yang sudah biasa kita tahu. Terlihat begitu ‘aman’ buat kita untuk sekedar meniru yang sudah dilakukan orang lain. Terlebih ketika melakukan presentasi bisnis. Agak riskan mencoba metode presentasi yang baru yang belum teruji akan berhasil atau malah membuat anda terlihat seperti badut yang tahu bayarannya akan kurang.
Banyak tips melakukan presentasi bisnis itu menekankan pada pentingnya bersikap formal, dengan pidato yang santun, mulus, dan sempurna karena telah dipersiapkan dan dihafalkan luar kepala. Jika anda lakukan itu, anda akan segera terlihat sebagai seorang sales. Tidak ada yang suka ditawari barang.
Bayangkan. Dari pada anda bersikap formal sepanjang presentasi, anda lakukan yang seperti ini: Anda berjalan pelan dan pasti ke arah podium dari tempat duduk anda dengan tangan disaku celana, berpaling pada penonton dan tersenyum lebar, lalu bertanya apa kabar mereka. Daripada anda berpidato, presentasi yang akan diingat adalah yang terasa sebagai percakapan daripada pidato yang hanya searah.
Anda mungkin akan membawa audience ke dalam hutan ketidakpastian yang membuat keraguan menyeruak dengan cepat dan menyergap semua orang dalam ketidaktahuan, tapi audience anda butuh merasa anda bersama mereka dalam perjalanan itu. Berikan joke-joke segar. Ceritakan sedikit tentang hari anda. Lakukan sesuatu yang membuat mereka merasa mengenal anda. Dan setelahnya, anda akan dengan mudah membawa mereka ke dalam slideshow.
Slide pertama seharusnya membantu audience anda merasa semakin terkait dengan anda sebagai pribadi. Segera hubungkan mereka dengan topik presentasi anda. Caranya? Anda bisa gunakan kutipan kata-kata terkenal dari tokoh yang juga dikenal audience anda. Biasanya kutipan akan segera membawa orang untuk menyiapkan otak mereka dengan ide tertentu. Kutipan akan membuat mereka mulai membuka pikiran mereka dan berpikir pada level yang lebih tinggi. Slide pertama ini hendaknya juga bisa menunjukkan anda hendak bicara tentang apa. Tapi sebatas clue saja. Hanya clue.
2. Bertanyalah
Pengalaman yang anda ingin audience anda dapatkan adalah bahwa anda bersama dengan mereka menyelami topik. Akan ada masalah untuk dipecahkan dan pertanyaan untuk dijawab. Jika anda membuat garis besar pertanyaan itu dan menyampaikannya pada awal presentasi, ini akan membuat audience anda siap dan setidaknya ingin tahu dengan jawaban dan pemecahan itu. Ini juga akan menjadi pembatas apa yang akan dibicarkan kemudian.
Mengapa pertanyaan itu menarik? Karena semua orang pada dasarnya menyukai misteri, dan semua orang ingin menjadi pemecah sandi. Jadi, buatlah pertanyaan, biarkan mereka membuat jawabannya, lalu anda tinggal menggiring mereka ke pada jawaban yang anda inginkan.
3. Gunakan Diagram sebanyak mungkin
Percaya tidak kalau orang lebih suka tidak ketemu pasangannya ketimbang harus duduk dan diberi presentasi Powerpoint yang membosankan? Ini beneran. Dan alasannya adalah karena terlalu banyak teks yang harus dibaca.
Presentasi yang baik itu harusnya berisi materi yang tertuang dengan baik, detail, dalam bentuk diagram dan gambar. Bukan kalimat. Coba kurangi teks, dan tambahkan gambar dalam presentasi anda.
Semua orang suka dihibur. Mereka senang melihat gambar yang menarik dan juga diagram ketika seseorang menjelaskan apa yang mereka lihat. Rasanya akan seperti ketika anda ikut tour di kebun binatang. Anda mungkin awalnya merasa tidak tahu apa-apa tentang apa yang sedang anda lihat, tapi kemudian pelan-pelan anda mulai paham, dan diakhir presentasi, audience akan merasa mereka menjadi ahli tentang topik yang anda bawakan. Setidaknya, anda tidak harus bersusah-sudah bicara selama 5 menit tanpa henti karena audience anda punya sesuatu yang layak untuk diamati.
4. Gunakan data yang informatif
Salah satu lain untuk menjaga antusiasme audience adalah dengan menyuguhi mereka sesuatu yang memang luar biasa. Misalnya data yang nilainya memang dramatis. Anda memang bisa saja mengulasnya data tersebut menjadi kata-kata dalam bentuk paragraf, tapi ketika anda bisa menyajikannya dalam bentuk grafik yang dengan mudah bisa dibaca tepat dihadapan mereka? Dengan segera anda akan mendengar komentar seperti “wow” atau “ini beneran?”.
Dan ketika anda mendengar itu, artinya anda sudah menang satu poin. Tapi juga jangan banyak-banyak ya… Jika berlebihan itu akan sama membosankannya dengan teks yang panjang.
5. Gunakan gambar atau foto seoptimal mungkin
Sama seperti diagram dan grafik, foto juga bisa digunakan sebagai stimulan untuk menjaga ketertarikan audience. Foto juga bisa digunakan untuk menyajikan data yang rumit dan kompleks menjadi terlihat sederhana, jelas, dan mudah dipahami.
Kenyataannya, anda bisa saja membuat presentasi Powerpoint hanya dengan memilih gambar tertentu, membuatnya memenuhi layar, tambahkan sedikit teks yang relevan dengan gambar dan apa yang hendak anda sampaikan, dan selesai. Audience anda akan lebih mudah mengingat presentasi anda dibanding jika anda hanya berbicara atau memaksa mereka membaca teks di layar sambil memaksa juga untuk mendengarkan anda membaca teks itu.
Tambahan…
Jangan gunakan video
Jika anda tergoda untuk memakai video di salah satu bagian presentasi anda, apapun alasannya, sebaiknya jangan. Kenapa? Video itu akan membuat ritme presentasi anda kacau. Dan mengubah posisi anda dari seorang ‘pembicara’ menjadi tidak lebih dari sekedar seorang ‘narator’ atau lebih buruk lagi ‘translator’. Dan, selalu ada jeda sebelum video itu lancar diputar. Anda mencari dulu di folder-folder berlapis, dan ketika file videonya anda klik dua kali, akan selalu ada jeda beberapa detik sebelum player anda memutarnya. Ini membuat semua menjadi tidak nyaman.
Kesimpulan
Intinya sih cuman satu, pakai sesedikit mungkin teks. Jangan emnulis kalimat yang panjang-panjang. Tidak ada yang mau membaca.
Jika anda cukup menguasai materi, begitu anda melihat garis besarnya, anda cukup mengambil nafas sebentar, dan memulai percakapan anda dengan audience.
sc: www.dee-nesia.com
0 komentar:
Post a Comment